Selasa, 07 Agustus 2012

0 Makhluk yang Mulia

Assalamualaikum wr.wb

Pohon mangga itu berdiri di sebuah kebun yang subur. Pada suatu
hari, lewat seorang alim bernama Imam Syibli di dekat pohon mangga
itu. Pohon mangga itu memanggil-manggil namanya. Imam Syibli
mendengar panggilan pohon mangga. Ia berhenti di dekat pohon
mangga itu.
"Mau apa memanggilku?" tanya Imam Syibli.
"Jadilah makhluk mulia seperti aku," kata pohon mangga.
"Mengapa kau menyebut dirimu makhluk yang mulia?"
"Lihatlah!! Setiap hari orang melempariku dengan batu.
Kulempar mereka dengan buah-buahku yang ranum dan lezat.
"Ya, kau memang makhluk mulia. Tetap, nasibmu tidak baik
Kalau kau sudah tua dan tidak bisa berbuah lagi, kau
akan ditebang orang. Tubuhmu akan dikeringkan lalu
lalu dimangsa api sebagai kayu bakar."
"Itulah amalku. Ketika tubuhku dibakar menjadi kayu
bakar, aku mematangkan makanan manusia. Bukankah
itu sebuah amal yang baik?"

"Ya, memang benar."
"Sisa pembakaranku menjadi arang. Arang juga masih
berguna bagi manusia untuk membakar daging ternak

yang mereka sembelih. Bukankah itu juga amal yang baik?"
"Kau benar."
"Bahkan, ketika arang sudah menjadi abu pun masih berguna
bagi manusia. Perabot-perabot manusia yang terbuat dari
logan bisa bersih mengkilap kalau digosok dengan abu.
Bukankah begitu, Imam Syibli?"
"Ya, kau benar."
"Kalau begitu, sampai akhir hayatku pun aku masih
melakukan amal yang baik bagi manusia."
Imam Syibli membenarkan ucapan pohon mangga.
Memang, sampai saat terakhir pun pohon mangga masih
melakukan amal yang baik bagi manusia.

Semoga Cerita ini Bermanfaat bagi Kawan-kawan  Semua :)

Waalaikumsalam wr.wb



























0 Comments

Bagaimana Pendapat Anda ?